OKU Selatan Sumsel–Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang sempat menurun selama pandemi COVID-19.
Seperti diketahui BIAN atau singkatan dari Bulan Imunisasi Anak Nasional merupakan upaya yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2022 untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi Covid-19.
Pada program Bulan Imunisasi Anak Nasional ini, Dinas kesehatan kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan menargetkan 64917 anak akan mendapatkan imunisasi tambahan.
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Ogan Komering ulu (OKU) Selatan dr Meri Astuti.,MM, mengatakan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun ini pihaknya akan menyasar 64917 orang anak.
“Untuk sasaran Imunisasi tambahan dan Kejar di OKU Selatan ada 64917 anak”,jelas Meri Rabu (01/06/2022).
Dikatakan Meri, dari 64917 anak yang menjadi sasaran imunisasi tambahan maupun kejar terdiri dari anak usia 9 hingga 59 bulan dan anak usia 5 sampai 12 tahun.
“Untuk anak 9 hingga 59 bulan ada kurangi lebih 18690 orang anak, sedangkan anak usia 5 sampai 12 tahun terdapat 35260 orang anak, jadi total 64917 orang anak”, terangnya.
Meri mengatakan, BIAN sebagai upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi, dengan cara pemberian imunisasi tambahan, berupa pemberian satu dosis imunisasi Campak Rubella secara massal, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya pada anak usia 9 bulan, sampai dengan 12 tahun.
“Kemudian kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan”,uirainya
Lebih lanjut Meri mengatakan, dengan diberinya imunisasi tambahan dan kejar ini, akan dapat melindungi anak-anak dari 7 penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti penyakit Polio, Difteri, Tetanus, Pertus, Hepatitis B, Campak dan Rubella.
Menurutnya, pelaksanaan BIAN digelar untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi pada anak yang tinggi dan merata. Kegiatan ini juga sebagai upaya pencegahan terjadinya KLB Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
“BIAN ini sendiri telah kita mulai dari Puskesmas, sekolah atau satuan pendidikan. Kemudian Posyandu serta pos-pos imunisasi lainnya yang telah disiapkan dimasing-masing kecamatan”, pungkasnya. (Red)
Leave a Reply