Jayapura Papua–Bertemu kembali dengan Jawa Barat di laga final tenis meja tuna netra beregu Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, tim Kalimantan Selatan berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan.
Jika sebelumnya di Peparnas Jawa Barat, Kalsel dikalahkan tuan rumah dan harus puas dengan medali perak, di Peparnas Papua justru berbalik, Kalsel berhasil membawa pulang emas, sementara Jawa Barat membawa medali perak.
Laga final yang berlangsung di hotel Grand Allison Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (10/11/2021) dipimpin wasit, Andan Zuriadi. Tim Ahmad Nazimullah (Kalsel) berhasil mengalahkan Yanto dan kawan kawan (Jabar) dengan skor 31 -23.
Pelatih Kalsel, Abdul Sidik menyampaikan rasa syukurnya atas capaian medali emas oleh tim besutannya. “Alhamdulillah ini hasil yang membanggakan dan menjadi emas pertama yang kami persembahkan dari cabang olahraga tenis meja tuna netra,” ucap Abdul yang didampingi pelatih Aris Pramono.
Abdul menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah Papua dan terlebih kepada Ketua NPC Kalimantan Selatan dan jajaran yang sudah memberikan kesempatan latihan dalam menghadapi iven olahraga empat tahunan khusus para difabel ini.
Diakui Abdul, sebelumnya memang telah menargetkan untuk meraih emas, dan bersyukur target itu telah dicapai. Selain emas, timnya juga berhasil mempersembahkan dua medali perunggu dari nomor tunggal putra dan putri.
“Pastinya ke depan kita akan lebih memantapkan latihan agar dapat mempertahankan emas di Peparnas berikutnya,” pungkas Sidik
Sementara itu, Ahmad Nazimullah mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan sekaligus berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung ia dan tim sehingga bisa membawa pulang emas untuk Kalimantan Selatan.
“Kami sangat berbangga dan berterima kasih pada semua pihak yang mendukung, dari NPC Kalsel, pelatih, teman semua yang telah mendukung kami mulai dari babak penyisihan, semi final hingga final dan kami dapatkan hasil terbaik,” ucap Ahmad.
Termasuk kepada lawannya tim Jabar. Menurut Ahmad, meski diatas meja tanding mereka adalah lawan, namun di kehidupan sesungguhnya mereka berteman baik, bahkan saling mensuport. “Diluar pertandingan kami selalu mendoakan,” akunya.
Ahmad yang juga meraih medali perunggu di nomor tunggal putra berharap di Peparnas XVII 2024 mendatang di Aceh, timnya bisa tetap solid.
“Semoga kami bisa menambah medali emas dari tenis meja tuna netra di Peparnas XVII,” harap Ahmad. (RR/PB Peparnas16)
Leave a Reply